Celoteh
Saudara-saudaraku yang gila,
Saudara-saudaraku semua beruntunglah kita yang telah menjadi gila di dalam kewarasan semua, dan beruntunglah kita yang menjadi waras terhadap semua kegilaan yang ada. Rumah Sakit Jiwa merupakan tempat bergumulnya orang-orang gila, sementara orang gila adalah orang-orang yang selalu dianggap aneh, eksentrik, berbahaya, menakutkan, suka mengamuk, berbeda dan tentu saja GILA. Tapi apakah itu sesuatu yang buruk?kata mereka tentu saja itu IYA, tapi apakah itu sesuatu yang buruk bagi kita?
Sebelum saya akhirnya nanti menyebut dengan kita, ada baiknya sementara ini saya akan menyebut dengan SAYA. Iya, saya adalah satu-satunya yang menghuni Rumah Sakit Jiwa ini. meski seperti itu saya tak pernah merasa kesepian, merasa sendiri. Tapi itu tak mengapa, karena di dalam Rumah Sakit Jiwa ini saya bisa menjadi apa saja, berfikir apa saja, bicara apa saja dan melakukan apa saja. Orang gila tak pernah terikat dengan benar dan salah, tak pernah terikat yang seharusnya dan yang tak seharusnya, tak terikat fakta sosial, tak perlu uang, tak perlu saran orang lain. Yang jelas saya beruntung menjadi orang yang pertama menghuni Rumah Sakit Jiwa ini.
Pernahkah Anda berpikir, mengapa orang gila selalu sehat? Apa rahasianya? Beberapa kali berusaha memikirkan mengapa orang gila tidak pernah sakit? Tidak pernah melihat sekali pun ada orang gila kerokan di pinggir jalan, meminum obat, memakai koyok, atau bahkan sakit gigi sekalipun. Jawabannya adalah KARENA MEREKA TIDAK PERNAH STRESS !!!
Orang gila tidak pernah sakit karena tidak pernah stress. Kita tidak pernah berpikir macam-macam. Makanan apa pun kita makan. Tidak seperti orang pada umumnya. Sudah ada ayam goreng, masih mencari sate kambing. Sudah ada soto kerbau, masih mencari pizza, hotdog, dan lain sebagainya. Sedangkan orang gila tidak pernah minta makanan macam-macam. Makanan apapun asal namanya makanan tetap kita makan. Orang gila itu entah punya pakaian ataupun tidak, santai saja. Kalau mengantuk, ya tidur saja. Mereka tidak butuh tikar, apalagi kasur atau springbed. Orang Gila adalah orang yang tidak pernah kapok dipukul bapaknya, mbokmu, SBY dan tukul berwarna. Orang gila sering ngegodain bencong dan badut di tengah jalan, homo pun digodain.agama mereka adalah pipisdimanamanabolehkoknisme.
Pernahkah Anda berpikir, mengapa orang gila selalu sehat? Apa rahasianya? Beberapa kali berusaha memikirkan mengapa orang gila tidak pernah sakit? Tidak pernah melihat sekali pun ada orang gila kerokan di pinggir jalan, meminum obat, memakai koyok, atau bahkan sakit gigi sekalipun. Jawabannya adalah KARENA MEREKA TIDAK PERNAH STRESS !!!
Orang gila tidak pernah sakit karena tidak pernah stress. Kita tidak pernah berpikir macam-macam. Makanan apa pun kita makan. Tidak seperti orang pada umumnya. Sudah ada ayam goreng, masih mencari sate kambing. Sudah ada soto kerbau, masih mencari pizza, hotdog, dan lain sebagainya. Sedangkan orang gila tidak pernah minta makanan macam-macam. Makanan apapun asal namanya makanan tetap kita makan. Orang gila itu entah punya pakaian ataupun tidak, santai saja. Kalau mengantuk, ya tidur saja. Mereka tidak butuh tikar, apalagi kasur atau springbed. Orang Gila adalah orang yang tidak pernah kapok dipukul bapaknya, mbokmu, SBY dan tukul berwarna. Orang gila sering ngegodain bencong dan badut di tengah jalan, homo pun digodain.agama mereka adalah pipisdimanamanabolehkoknisme.
Wahai saudara-saudaraku yang gila,
Pertanyaan yang paling mendasar adalah Apa sebenarnya perbedaan antara Orang gila dan orang waras?ato sebenarnya apa ukuran orang itu gila ataukah waras?dan kenapa pula banyak dari kita yang takut dengan orang gila atau takut menjadi gila?Beda itulah yang menjadi Pembeda.
Kembali ke soal orang gila itu. Kita mengetahui atau kita dapat menyebut seseorang sebagai orang gila bila orang tersebut memenuhi kriteria-kriteria kegilaan. Dan sebaliknya, seseorang pun dapat disebut waras apabila orang tersebut memenuhi kriteria-kriteria kewarasan.
Persoalannya, siapakah sebenarnya yang berhak menyusun kriteria-kriteria kegilaan dan kewarasan, dan dengan demikian berhak memutuskan seseorang sebagai orang gila dan lainnya sebagai orang waras? Siapakah si tukang stempel itu, yang mencap stempel waras pada seseorang, dan mencap stempel gila pada lainnya? Di dunia dimana orang-orang yang mengaku waras lebih dominan, maka siapa pun yang bertingkah laku diluar kriteria kewarasan yang sudah menjadi kesepakatan, akan dengan mudah dicap sebagai orang gila. Dan dunia kita sekarang ini, tampaknya, adalah dunia seperti itu.
Tetapi andaikata ada sebuah dunia di mana orang-orang yang kita anggap gila adalah pihak yang dominan, pihak yang berkuasa penuh. Tentunya siapa pun yang dianggap bertingkah laku waras (menurut anggapan kita di dunia kita ini), akan di cap sebagai orang gila di dunia seperti itu, bukan?
Kalau soalnya jadi begini, lalu siapakah sebenarnya orang gila dan siapa yang benar-benar waras?
Jawab pertanyaan-pertanyaan itu di hati saudara-saudara sekalian, jika ternyata anda masih merasa menjadi orang waras yang mengikuti logika semu orang waras, dan ketika anda sudah mencoba atau berniat untuk melawannya maka anda sudah selangkah untuk menjadi ORANG GILA. Jangan pernah takut menjadi GILA.
Kembali ke soal orang gila itu. Kita mengetahui atau kita dapat menyebut seseorang sebagai orang gila bila orang tersebut memenuhi kriteria-kriteria kegilaan. Dan sebaliknya, seseorang pun dapat disebut waras apabila orang tersebut memenuhi kriteria-kriteria kewarasan.
Persoalannya, siapakah sebenarnya yang berhak menyusun kriteria-kriteria kegilaan dan kewarasan, dan dengan demikian berhak memutuskan seseorang sebagai orang gila dan lainnya sebagai orang waras? Siapakah si tukang stempel itu, yang mencap stempel waras pada seseorang, dan mencap stempel gila pada lainnya? Di dunia dimana orang-orang yang mengaku waras lebih dominan, maka siapa pun yang bertingkah laku diluar kriteria kewarasan yang sudah menjadi kesepakatan, akan dengan mudah dicap sebagai orang gila. Dan dunia kita sekarang ini, tampaknya, adalah dunia seperti itu.
Tetapi andaikata ada sebuah dunia di mana orang-orang yang kita anggap gila adalah pihak yang dominan, pihak yang berkuasa penuh. Tentunya siapa pun yang dianggap bertingkah laku waras (menurut anggapan kita di dunia kita ini), akan di cap sebagai orang gila di dunia seperti itu, bukan?
Kalau soalnya jadi begini, lalu siapakah sebenarnya orang gila dan siapa yang benar-benar waras?
Jawab pertanyaan-pertanyaan itu di hati saudara-saudara sekalian, jika ternyata anda masih merasa menjadi orang waras yang mengikuti logika semu orang waras, dan ketika anda sudah mencoba atau berniat untuk melawannya maka anda sudah selangkah untuk menjadi ORANG GILA. Jangan pernah takut menjadi GILA.
Kalo udah lumayan banyak yang mengisi Rumah Sakit Jiwa ini nanti akan kita adakan syukuran dan pelantikan.
Selamat Menjadi Orang Gila !!!
Kategori
- Canda Tawa ( 1 )
- Diskursus ( 1 )
- Filsafat ( 6 )
- Review ( 1 )
