KITA AKAN MULAI DARIMANA?
JAWABNYA SEDERHANA : KITA AKAN MULAI DARI PERMULAAN


Kalau ini memang pertanyaan Anda, kira-kira penjelasan itu adalah jawaban sebagai berikut. Sebenarnya kita akan memulai dari sebuah pertanyaan yang paling mendasar. Biasanya pertanyaan yang paling mendasar adalah yang paling membuat Anda bingung. Kenapa demikian? karena pertanyaan tersebut adalah pertanyaan yang akan membuka kegilaan kita. Saya akan mulai dengan pertanyaa yang paling sederhana, pertanyaan itu adalah "Kenapa kucing disebut dengan kata 'kucing' atau gajah disebut dengan kata 'gajah'?". "Kenapa kucing tidak disebut dengan 'gajah' atau gajah kenapa ga dibilang saja 'kucing'?"
Ini berkaitan dengan asal-usul kata. Asal-usul kata atau bahasa kerennya adalah etimologi, sebenarnya berkaitan dengan pengetahuan kita sebagai manusia. Dalam kata yang kita pergunakan sehari-hari, itulah inti dari pengetahuan kita.
Seekor kucing disebut dengan 'kucing' atau gajah disebut dengan 'gajah' ini karena kesepakatan. Walaupun ada banyak alternatif kata untuk kucing, seperti 'meong' atau 'puspus', tetapi kata 'kucing' lah yang dipilih oleh masyarakat sebagai istilah untuk hewan yang diberi nama kucing. Kalau masyarakat sepakat dengan kata 'gajah' untuk nama yang ditujukan bagi hewan yang sebenarnya bernama kucing, maka jadilah 'gajah' ini kata baru untuk hewan yang bernama kucing.
Dengan pertanyaan dan asumsi jawaban itu, kita secara tidak langsung sebenarnya sudah akan dibawa masuk gerbang pertama Rumah Sakit Jiwa yang disebut dengan epistemologi. Epistemologi adalah suatu cabang kajian utama dalam yang mempelajari bagaimana pengetahuan itu diperoleh, dibentuk, dan dipergunakan oleh manusia. Pertanyaan yang paling menarik terkait pengetahuan adalah bagaimana caranya pengetahuan itu didapat?atau Bagaimana mendapatkan pengetahuan yang benar?untuk mendapatkan pengetahuan yang benar, tentu saja kita harus memulai dari mendapatkan yang benar itu sendiri seperti apa. Bingung kan?Sederhana saja untuk memulai semuanya, yakni dengan menetapkan dasar-dasar yang dapat diandalkan. Misal: Apakah yang disebut logis?Apakah yang disebut benar?Apakah yang disebut salah?dan seterusnya.
Oleh karena itu, pertanyaan mulai dari manakah kita harusnya memulai ditentukan oleh pertanyaan awal yang kita buat. Sebab, melalui pertanyaan yang kita buat akan menentukan arah kita selanjutnya. apa dan mau ke mana kita menuju, semuanya kembali pada pertanyaan awal kita yang mendasar. Inilah yang mungkin dimaksud dengan directions in philosophy. Tapi, tentu saja wacana ini yang akan memulai kegilaan kita. Saudara-saudaraku yang gila boleh berfikir seperti itu, boleh berfikir sama sekali berbeda, boleh berfikir apapun, bahkan tidak berfikir sekalipun juga boleh.
Di atas diilustrasikan dengan gambar bahwa permulaan adalah layaknya garis start yang terdapat beberapa line untuk memulai. persis seperti ilustrasi di atas bahwa kita bebas untuk memilih memulai darimana. Berfikir sistematis boleh, berfikir logis juga boleh, induktif ataupun deduktif, begitu juga berfikir tak sistematis dan meloncat-loncat ataupun berfikir tidak logis juga boleh. It's a Madness Directions. Orang gila akan mengambil the Madness Directions, karena kita tidak berfikir apa adanya. Tentu saja saya juga akan mengambil jalan saya sendiri.